Sally Azar Menjadi Wanita Pertama Sebagai Pendeta di Gereja Yerusalem

Wanita Palestina telah mengukir sejarah baru yang mana ini adalah pertama kalinya ada pentahbisan pendeta wanita di gereja Yerusalem. Dia adalah Sally Azar yang baru saja di tahbiskan menjadi pendeta baru di Gereja Yerusalem. Meskipun banyak perdebatan dan pertanyaan soal wanita apakah bisa mengajar Alkitab ataukah tidak, tetapi Gereja Yerusalem telah menahbiskan seorang wanita dan ini adalah contoh yang sangat baik.

Beberapa data dan survey mencatat telah banyak terjadi lonjakan di seluruh dunia bahwa banyak wanita menjadi pendeta di Gereja-Gereja. Tetapi jika di bandingkan dengan kaum pria presentasinya masih jauh dan masih banyak pendeta pria.

Pendeta Sally Azar

Pdt. Sally adalah seorang wanita pertama yang berasal dari Palestina yang melayani di Gereja Yerusalem. Terinspirasi dari sang ayah, yaitu Uskup Sani Azar, yang mana Pdt. Sally belajar tentang teologi dan dia berkeinginan dan bercita-cita untuk melayani menjadi pendeta suatu saat nanti. “Untuk apa saya dipanggil” ujar Pdt. Sanny setelah selesai di tahbiskan.

Sekarang setelah ditahbiskan dia memiliki tanggung jawab khusus perihal tugas dan memimpin kebaktian di Gereja.

Pentahbisan pendeta wanita di Yerusalem ini sangat penting karena dapat menjembatani atas kesenjangan gender, dan itu adalah sebuah langkah yang sangat penting.

Tentunya hal-hal seperti ini sangatlah penting di mana sejarah kekristenan mulai terbentuk dan mengarah tentang kehadiran Tuhan. Disini kita melihat bahwa banyak wanita terpanggil dan di utus, dan harapan kedepan lebih banyak lagi kepemimpinan wanita dalam lingkungan yang religius.

Seorang pensiunan Uskup Agung Gereja Swedia sangat menyambut keputusan Gereja Yerusalem dalam hal memilih dan menahbiskan wanita untuk melayani. Ia mengatakan behwa langkah ini sangatlah penting dan dapat di lakukan. Ujarnya, Saya seringkali bertemu dengan beberapa orang yang mana mereka meragukan dan tidak mungkin seorang wanita menjadi pendeta. Tetapi saat ini mereka melihat dan dari tidak mungkin menjadi mungkin bahwa wanita melayani sebagai pendeta.

Beberapa orang yang mendukung pentahbisan Pdt. Sally pun mengatakan, bahwa dia sangat cocok dan tepat di pekerjaan itu. Karena dia akan membimbing anak-anak secara setara dan memberikan arah baru dan tidak hanya menantang stereotip, tambahnya.

Tinggalkan komentar