Dalam sidang Majelis Pekerja Lengkap atau MPL-PGIĀ tahun 2023. Dalam laporan pengantarnya, di forum Sidang MPL yang di adakan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada hari Sabtu 28 Januari 2023. Ketua Umum PGI Pdt G. Gultom menyampaikan bahwa sudah sangat mengawatirkan menjelang Pemilu 2024 politik identitas semakin menguat.
Mengutip dari situs resmi PGI bahwa, menjelang pemulu 2024 bahwa semakin menguatnya politik identitas dalam pemilu yang akan datang tentunya dapat mengancam kemajemukan dan merobek tenun kebangsaan kita. Tentunya, hal seperti ini harus segera mendapat perhatian khusus agar kemajemukan tetap terjaga.
Menjelang tahun politik 2023-2024 tentunya itu akan menjadi tahun-tahun yang sangat berat bagi Bangsa Indonesia. Pesta demokrasi akan segera berlangsung di Indonesia, dari semua golongan akan berpesta dan saling mengadu demi meraih kemengangan. Strategi-strategi politik akan di terapkan dan di luncurkan, hanya untuk satu demi kemenangan.
Satu hal yang menjadi kekawatiran dalam menjelang pemilu 2024 di tahun-tahun politik ini. Yaitu, politik identitas yang mana hal ini semakin kuat dan sudah mulai kita rasakan. Berpolitik dan berdemokrasi tentunya sah-sah saja di lakukan tetapi jika sudah masuk dan memakai politik identitas sudah pasti akan merusak dan mengancam kemajemukan kebangsaan.
Memang hal seperti ini sangat di sayangkan dan memprihatinkan. Bagi setiap orang, dimana simbol-simbol agama dan aspek-aspek agama dipertukarkan dan diperdagangkan hanya untuk mendulang dukungan bagi partai politik kontestan. Agama memang sudah lama telah menjadi komoditifikasi dalam berkontestisasi dalam berpolitik serta sangat banyak peminatnya bagi para elit politik. Banyak kepentingan mengatasnamakan agama dan memakainya untuk kepentingan.
Langkah dan upaya yang perlu dilakukan agar kondisi tetap terjaga di tahun politik
Karena hal inilah, menjadi tugas yang sangat berat bagi pemerintah terutama lintas iman. Harus semakin ditingkatkan kerja lintas iman di tengah-tengah masyarakat Indonesia ini yang sangat majemuk. Serta perlu mengintenskan kembali dialog antar agama dan juga kepercayaan, serta harus di lihat menjadi kebutuhan yang benar-benar nyata dan tidak sekedar hanya kenikmatan intelektual saja. Harus benar-benar menyentuh dan mengena serta mengubah seluruh aspek kehidupan.
Perlunya sebuah landasan dalam menyingkapi dinamika pemilu tahun 2024 ini, sebuah landasan moral dan etik untuk menyingkapinya. Moralitas kristiani perlu di tanamkan bagi setiap jemaat-jemaat atau warga gereja. Gereja memiliki peran dan kepentingan dalam mendidik warga jemaatnya dalam memilih mereka para wakil-wakilnya di pemerintahan atau parlemen. Hal ini tidak karena kepentingan apa-apa, primordial atau kepentingan sesaat saja. Melainkan karena lebih oleh rasa keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat luas dan hati nurani.
Perlunya kembali mengingatkan dan membangunkan peran gereja untuk mempersiapkan warganya agar menjadi politisi yang handal, mumpuni dan juga beriman teguh tentunya. Bukan untuk mengambil alih atau ikut berkompetisi dalam pemilu, baik menjadi peserta ataupun tim sukses. Karena hal tersebut dapat menimbulkan pertikaian dan perpecahan antar jemaat saja dan memperbelah. Tetapi mengajarkan warganya untuk mengerti politik dan terlibat agar memanfaatkannya dengan benar serta berhati-hati dalam memilih dan bertanggung jawab.
Gereja perlu mempersiapkan warga jemaatnya untuk menjadi pemilih yang cerdas serta mengikuti rangkaian-rangkaian dalam tahapan pemilu nanti. Mulai serangkaian tahapan pendaataan, pemilihan dan pendaftaran hingga penetapan hasilnya.
Di akhir-akhir paparannya, ketua PGI menjelaskan dan menerangkan maksud dan tujuan dalam pelaksanaan sidang MPL-PGI tahun 2023 ini. Yaitu dan tak lain adalah menyatakan dan memberikan dukungannya secara nyata bahwa setiap dan seluruh gereja-gereja di Indonesia terhadap kepindahan IKN.
Persidangan MPL-PGI yang di adakan di Balikpapan ini adalah sebuah bagian dan dukungan gereja terhadap perpindahan IKN di Balikpapan. Dengan kepindahan IKN ini akan dapat meratakan pembangunan yang ada di Indonesia. Dengan perpindahan IKN ini di Kalimantan Timur akan lebih mudah menjangkau ke seluruh wilayah NKRI.
Dalam sidang ini, doa dan harapan untuk pembangunan dan pengembangan IKN agar berjalan lancar dan terlebih tentunya menjadi Berkat.